Daftar Blog Saya

Selasa, 07 Januari 2014

Oleh:Kyai Budi

Kyai Budi Harjono
Kyai Budi Harjono

Senggama Cinta



7 Januari 2014 pukul 16:22




SEDULURKU TERCINTA,orang sering mengasumsikan bahwa senggama itu hanya dalam bentuk yang "parsial",saat berhubungan intim dalam persuami istrian yang berpuncak pada "orgasme".Namun bila kita mengamati segala yang ada ini bersifat "perjodohan" maka disana terjadi persenggamaan yang berpuncak pada orgasme itu,dan orgasme seksual hanyalah "bagian" bukan "keseluruhan".Dalam dunia sifat,Tuhan sendiri memiliki sifat Jalal yang kelelakian,namun juga sifat Jamal yang keperempuanan,keduanya menyatu dalam "Kamal",kesempurnaan.Dari sini kemudian mengembang kepada semua ranah ciptaan,melalui ranah ciptaan inilah Dia bisa dikenal,bahkan ingin dikenal,melalui tindakan CintaNya.Langit dan bumi berjodoh,dalam persenggamaannya maka meneteslah air hujan yang ujungnya bisa melahirkan apa-apa yang dikandung oleh bumi dan menjadi hidangan segar bagi kehidupan,dari hidangan inilah menjelma banyak "orgasme" pada segala yang merasa.Segala indra bisa merasakan keragaman orgasme kala terjadi persenggamaan,misalnya mata kala berjodoh dengan pemandangan yang begitu menakjubkan maka lahirlah kepuasan pandangan.Telinga ketika berjodoh dengan suara-suara indah maka akan menjelma kegembiraan,hidung ketika berjodoh dengan segala keharuman maka akan menjelma kesegaran,kulit ketika berjodoh dengan kelembutan akan mendatangkan kedamaian,dan akal ketika berjodoh dengan pemahaman akan menjelma kecerdasan,sampai hati ketika berjodoh dengan ingat atau "eling" akan menjelma kesyukuran dan cinta.Semua ini bersifat personal,dimana segala yang masuk kepada diri dengan bentu-bentuk yang indah melahirkan "orgasme",demikian juga segala bentuk yang bersifat pengeluaran,misalnya kencing pun sebenarnya orgasme yang begitu lama.

Arus "min" dan "plus" dalam perjodohannya melahirkan "cahaya",petani dan sawah serta ladang kala berjodoh melahirkan panen apa saja,dan seluruh keberadaan yang bernama "karunia" ini bila perjodoh maka akan melahirkan bentuk lain yang bersumber dari keintiman dalam persenggamaan,persenggamaan secara luas.Islam dalam hal ini mengisyaratkan akan semua hubungan terhadap alam seisinya adalah bagian dari "perjodohan" hidup yang menggairahkan,dimana ujung dari tindakan perjodohan itu disyaratkan menggembirakan pihak lain,manfaat bagi yang lain,bagi sesama makhluk Tuhan.Pandangan ini menjadikan pola hidup secara "kesatuan",dimana pihak lain bukan dipandang sebagai "musuh" namun sebagai "partnership" dalam perjodohan di segala bidang,yang bisa melahirkan keindahan-keindahan yang tak bertepi.Perbedaan itulah justru bila dicerdasi dengan seksama akan menjadi perjodohan yang menakjubkan.

Bila secara personal sudah mampu merasakan segala yang ada ini adalah sebagai proses perjodohan yang melahirkan orgasme orkestratif,maka hal ini akan naik cintanya menuju hubungan kekasih dengan Kekasih,dimana hamba memandang segala yang datang kepadanya baik suka maupun duka,semua merupakan kiriman atau kado Tuhan yang tak ternilai harganya,bila diselami.Kegembiraan yang meluap pada diri hamba akan melebar pada kegembiraan sosial,karena segala kiriman Tuhan yang diterima akan dikembalikan kepadaNya,namun karena Dia yang tak terjangkau oleh apapun,maka membalas cinta itu melalui milikNya tanpa sekat apapun,keberkahan hidup pun akan menjelma pada siapa saja.Pesan Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw:"Cintailah apa yang di bumi maka yang di langit akan mencintamu."

Kawan-kawan,wawasan luhur ini akan bisa dimiliki oleh setiap kita manakala memiliki kesadaran Samudra,dan kesadaran inilah yang dibawa oleh Gusti Kanjeng Nabi Muhammad saw,karena kesadaran-kesadaran Nabi sebelumya merupakan "arus Cinta" yang bermuara pada kesadaran samudra.Bila kita bershalawat maka hakekatnya kita mengarungi samudra waktu menuju samudra kesadaran yang dimiliki Rsulullah saw...Tabik!

Tidak ada komentar: