Daftar Blog Saya

Kamis, 09 Januari 2014

Oleh:KH.Mustofa Bisri (Gus Mus).

KH.Mustofa Bisri
KH.Mustofa Bisri (Gus Mus)
" Jadikan Budaya Sebagai Panglima."

Oleh : KH.Ahmad Mustofa Bisri ( Simbah Kakung )

"Politik dan ekonomi yang diangkat sebagai panglima bagi masyarakat Indonesia, terbukti gagal memberikan kemaslahatan bagi mereka. Kendati demikian, mereka tidak berani mengangkat budaya sebagai panglima.

Budaya kesederhanaan, kebiasaan gotong royong, dan tingginya rasa persaudaraan sesama manusia, sanggup menyehatkan kembali mereka dari kemerosotan susila yang sangat meresahkan kini. Tetapi mereka mengabaikan aspek budaya.

Mereka masih berharap pada politik dan ekonomi. Padahal, politik sebagai panglima seperti di era Bung Karno telah mengantarkan masyarakat pada suatu keadaan yang mengkhawatirkan. Mereka terkotak-kotak dalam aneka warna partai. Antartetangga saling membunuh hanya karena perbedaan warna bendera partai.

“Kenyataan itu dikritik di zaman Suharto. ‘Kalau politik tidak membuat perut kenyang, kenapa politik dijadikan panglima?’ Lalu Suharto menjadikan ekonomi sebagai panglima,”

Ekonomi, lanjut KH. Mustofa Bisri, bukanlah panglima yang baik. Orde baru yang menilai pertumbuhan ekonomi sebagai capaian-capaian pembangunan, membuat erosi mental dan etika masyarakat. Perebutan sumber-sumber perekonomian, menghilangkan kesederhanaan mereka. Celakanya, materi membuat mereka sangat mencintai dunia.

Kesederhanaan sebagai harta termahal masyarakat Indonesia, didesak panglima ke pinggir. Harga diri manusia Indonesia diukur dari materi semata. Kecurigaan satu sama lain, sikap individualitas, dan kesenjangan kelas sosial yang menjurang menguat.

Sementara di era reformasi, mereka kembali menjadikan politik sebagai panglima. Panglima sekarang ini lebih kejam dari panglima di era Bung Karno. Karena, panglima politik era ini, memimpin setelah mereka melewati kejamnya 32 tahun ekonomi bercokol. Dengan demikian, mereka menstandarkan kemanusiaannya pada acuan materi dan kekuasaan sekaligus."
Demikian dikatakan Wakil Rais Am PBNU KH. MUSTOFA BISRI.

Tidak ada komentar: