Daftar Blog Saya

Selasa, 24 Desember 2013

Sajak Timur Sinar Suprabana

Timur Sinar Suprabana
Timur Sinar Suprabana
natal

sungguh selalu dan senantiasa, sayang
meski berulang kudengar tak bisa aku bosan ketika kembali kaudendang
kisah orangorang majus dan bintang cerlang di bawah langit biru terang
yang telah ternubuatkan bahkan sejak ribuan tahun sebelum terjelang

begitulah lalu ia, maryam, perempuan terpilih yang tak kerna semata jelita,
dengan takdim dan sebab tawaduk oleh rasa taqwa
menjauh, bahkan nyaris mengembara, dari hampir segala jenis tawa
masuk ke cinta, rebah dengan cinta, untuk lalu melahirkan Cinta

sesudahnya, sebagaimana yang kau pun tahu, o, sayangku
orangorang majus itu pun, yang juga telah menjelma bintang bergula,
luruh runduk dilurup cahya dan kehangatan udara dingin tak berbangku
dan dunia, pada kali pertama sesudah ratusan tahun, bersuka pula

di luar, semaksemak mbiak memberi jalan mekar kembangkembang
belukar menggeletar
segala jenis bijian mengecambah bikin akar.
lipan, kalajengking dan bahkan ular mennjauh tunggang langgang

aku kadang merasa dan percaya, pasti aku adalah juga
salah satu di antara orangorang majus itu,
justru kerna jiwaku masih berjelaga,
dan sebab hatiku tetap melulu berupa tatanan bongkahan batubatu.

malah bertahun sesudah itu, mungkin betul pula akulah zakheus
yang dengan totol memanjat pohon yang tak kutahu namanya
hingga ia, dengan sedikit mendongak, melambai kepadaku, "zakheus, segeralah turun, sebab hari ini aku akan menumpang di rumahmu."

dan harihari sesudah itu, mungkin betul memang akulah,
yang menepati janji padanya saat kukatakan, "setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

aku pun bernyanyi, bahkan menari, saat kepadaku, dulu..., ia berkata, "hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak abraham. sebab anak manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

malah bertahun sesudah itu, mungkin betul pula akulah maria magdalena,
perempuan pelacur yang teraniaya, hingga ia pun menyeruak
dan berkata, "barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

dan aku pun, perempuan yang malang ini, gemetar oleh bahagia.
tak seorang pun di antara mereka yang kembali melempariku.
dan aku pun, perempuan yang menderita ini, luluh leleh sumeleh
saat kapadaku ia berkata, "aku pun tidak menghukum engkau. pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

sayangku, sayangku, o, sayangku, di natalmu
kalbuku dan jiwaku
hatiku dan benakku melangitlangit
justru untuk menunjemkan badan, tubuh dan diri hanya ke bumi

di mana segala dilahirkan
untuk merawat dan menjaga serta melangsungkan kehidupan
: tanpa keraguan, kebencian
dan terlebih penyesalan

11.14
24 desember 2013
semarang.

Tidak ada komentar: