Daftar Blog Saya

Senin, 30 Desember 2013

Oleh:Gus Rijal


Oalah guuus guus, panjenengan niku lho, Ketua PBNU, Ketua Fordem, Presiden WCRP, peraih gelar doktor kehormatan dari puluhan universitas luar negeri, dekat dengan tokoh lintas agama, punya akses ke para taipan, penulis, pembicara, dan akhirnya....Presiden RI!!! kok tetep KERE to gusss, gussss....

Saat jadi presiden, mbok ya pondoknya dibangun yang megah, rumahnya dipermewah, membantu dana ke Tebuireng, anak-anaknya dikasih mobil mewah, menantu dan orang dekat diberi saham di perusahaan ini itu, terus, itu lo guuuus, mbok ya pakaiannya yang gagah, yang mahal, impor, masak tokoh kelas dunia kok pakai sarung sama baju murah kelas kaki lima...

Ah, presiden RI kok kere sih guuus! Panjenengan itu kiai, kok nggak mbangun pondoknya biar megah to guuuus....

Pripun to, lha njenengan itu kata orang-orang kan dekat dengan Yahudi? mana ada antek Yahudi kere...

Pripun to gus, katanya panjenengan dekat dengan AIPAC alias Lobi Yahudi di AS? Mbok ya bikin proposal proyek apalah namanya, biar NU tambah kaya dan njenengan tambah tokcerrrr. Ya sesekali tirulah cara Pak Harto, gussss....

Panjenengan itu kan dituduh Antek Paman Sam, lha baru beberapa hari jadi presiden kok NGGAK sowan ke Bill Clinton? Malah ke China, India, sama Rusia. Lanjut ke Timur Tengah, lalu Eropa, kemudian baru ke AS. Hmmm, lha setelah itu kok ke Kuba, ngakak bareng Fidel Castro, kemudian kongkow sama Hugo Chavez di Venezuela. Ini kan dua sosok yang dibenci Amrik! Wooooo, apa panjenengan antek AS yang berkhianat sama Paman Sam ya Guuuuus....???

Lhoooo malah ke Palestina, rangkulan mesra sama Yasser Arafat? Panjenengan sios dados agen Yahudi Israel nopo mboten sih guuuuus?

Ealah, panjenengan itu kan Liberal, iya kan? Kata orang-orang itu lo gusss. Masak sih liberal kok hobinya silaturrahim ke para ulama. Liberal kok gemar ziarah makam awliya. Liberal kok saat di mobil tadarus Qur'an sendiri. Liberal cap apa sih gus, panjenengan itu?

Lho, panjenengan pendiri PKB, kan? Saat berkuasa, mbok ya menjadikan PKB sebaga gurita politik sebagaimana Pak Harto menjadikan Golkar sebagai gurita sadis. Kok ya nggak mikir sih gus, orang politik macam apa sih, panjenengan itu?

Walah, walah, lha wong panjenengan sudah “klik” sama seniman dan orang-orang perfilman, kok ya nggak memanfaatkan mereka bikin film tentang kakek panjenengan, tentang perjuangan santri, bahkan tentang diri panjenengan? Kan, enak to gus….

Ah, lha wong panjenengan itu pemimpin NU, punya pengikut fanatik, punya sobat kental pengusaha, kok malah nggak mau memanfaatkan mereka untuk memperkaya diri sih gus. Tinggal jual tanda tangan kan panjenengan bisa meraup puluhan milyar. Kasih rekomendasi ke tokoh A atau B, biar nanti dikasih amploo tebal, kan lumayan buat uang jajan Parikesit, cucu panjenengan yang energik itu....

Pemimpin macam apa sih panjenengan itu. Sudah punya koneksi banyak, punya ratusan ribu "milisi" fanatik yang dengan komando panjenengan siap berperang, kok malah tiba-tiba dengan memamai celana kolor dan berkaos keluar dari istana; menyuruh mereka menahan diri, memerintahkan mereka balik ke kampung halaman, dan meminta para pengikut menahan diri agar darah tak tumpah di bumi pertiwi. Malah panjenengan akhirnya "rela dimundurkan" dari jabatan. Pemimpin kok nggak heroik mengkultuskan kekuasaan, to gus....?

Pemimpin macam apa; nggak punya dompet, sering bingung menjawab saat anak-anak panjenengan minta uang, dikasih uang panjenengan terima tapi langsung panjenengan berikan kepada siapapun yang meminta/ butuh bahkan tanpa panjenengan tahu nominal di dalamnya. Pemimpin umat kok memakai prinsip "kantong bolong" kayak Semar to gus, ya nggak bakal kaya....

Apa betul panjenengan itu Komunis, gara-gara merangkul eks-Tapol PKI? Lha Komunis macam apa yang hampir hafal kitab al-Hikam? bahkan memberi syarah melalui lisan saat ngaji di Pesantren Ciganjur. Komunis macam apa panjenengan itu?

Katanya, juga, panjenengan itu antek Syi’ah gara-gara dekat Iran? Apa panjenengan juga bakal dituduh antek Afrika, antek Negro, saat dekat dengan Nelson Mandela, Gusss? Ohya, foto panjenengan sama Paus Paulus Yohannes II di Vatikan, itu kan bukti panjenengan dekat dengan kaum Salibis (ini istilah saya pinjam dari “orang-orang tertentu”)? Sesekali, dulu, seandainya sempat, panjenengan sebagai presiden pun bisa foto bareng sama Brad Pitt, Sylvester Stallone, Zenedine Zidane atau Marcello Lippi sekalian, supaya tuduhannya terasa lengkap: antek Hollywood, antek FIFA, agen Italia. Jika tuduhannya masih kurang lengkap, panjenengan kan bisa berpose sejenak di depan toko elpiji, biar sekalian dituduh AGEN ELPIJI. Nopo ngoten, gus?

Tapi..... Ah, sudahlah, njenengan memang emboh guuus...guuus....
---
Surabaya, 16 Agustus 2013
Rijal Pakne Avisa
Rijal Pakne Avisa

Tidak ada komentar: