Daftar Blog Saya

Selasa, 24 Desember 2013

Sajak Timur Sinar Suprabana.

Timur Sinar Suprabana
Timur Sinar Suprabana
malam berhujan

mungkin lalu malam berhujan, begitu tibatiba,
tanpa lebih dulu menggerimis sebagai sediakala,
kerna kau, o, kekasih, menyulam di dekat jendela
sembari entah mengapa berulang melirik bungabunga
yang tadi, di menjelang magrib, memolesi helaihelai kolopaknya
dengan warniwarna yang sebelum ini tak pernah kusua

di luar, ketika hujan menderas dan angin sembunyi
di bawah pangkal dahan, seperti berteduh dengan cemas
dan tergesa, seekor angsa, bagai melamun,
berketipakketipuk di lajur jalan yang melintang dari utara ke selatan
dengan sebagian bulubulu sayapnya, yang lama tak terkepak,
berkilat memantulkan balik terpaan cahya lampu
yang tak seberapa terang

engkau, mungkin tidak terhadapku, berkata tentang benang (hijau,
yang berwarna hijau untuk kausulam jadi daun) ketika aku, muram
dan tanpa katakata, merampungkan lukisanku yang gagal memeram hujan.
"maukah kau jika kubuatkan kopi?" tanyamu. "tidak," kataku. "tolong
kau bikinkan serbat.
untukmu, kalau boleh aku berharap, buatlah cokelat hangat.
hujan di luar itu mulai njiwiti tulang lengan kananku.
sebentar lagi pasti juga menowel pipimu."

dan ia tertawa. meletakkan sulamannya yang belum rampung.
menelungkup. aku, mungkin tak sengaja, mengamati dan berpikir, "itu,
sulaman itu, tiap kulihat dari sisi balik dari motif yang digarap,
selalu cuma garismaris, patah di sana sini, mbundet di banyak tepi.
seperti kehidupan
yang keliru dijalani."

rasa tua menjalar tibatiba. padahalah hujan menderas di luar sana
.....

23.52.
24 desember 2013.
semarang.

Tidak ada komentar: