Daftar Blog Saya

Senin, 23 Desember 2013

Sajak Timur Sinar Suprabana

di sepasang matanya kulihat Rahasia melukar gaunnya

: y

begitulah. ia berdandan. bukan kerna hendak kupotret.
di kejauhan, lamatlamat, kudengar tiupan trompet.
"jadi, hendak ke manakah kita?" sepasang matanya mengerjap
saat bertanya dengan nada suara mengalun nembus senyap.

"ke Sini," kataku sembari menunjuk tengah dada sendiri.
ia tertawa, berkata, "jangan ke situ. aku tak mau makin nyeri."
"ayolah," bujukku. "telah kupatahkan semua ujung duri,
masuklah, agar kehidupan kian berseri."

maka ia pun masuk. pelahan. mulanya takutakut.
"gelapkah di situ?" tanyanya. tibatiba hawa terasa kian njekut.
kurengkuh ia dalam dekap, kubisikkan, "kalau kau ragu tolong jangan.
biar kita tak lagi pernah berurusan dengan rasa kehilangan."

harihari sesudah itu penuh bungabunga dan kursikursi.
ia suka duduk, di beranda, menjelang senja. menunggu malam.
kami berdampingan tanpa terali atau pun kisikisi.
"betulkah kamu memang benar mencintaiku?" tanyanya. muram.

aku, yang tak pernah suka membicarakan perasaan,
berupaya tidak bikin janji atau mencadari kepalsuan dengan harapan.
"aku butuh kita tak perlu pernah berjauhan.
mengenai mencintai, biarlah itu teruji sepanjang perjalanan."

lalu yang ia tunggu pun datang. malam yang jelita itu.
malam yang masuk ke matanya itu.
mata yang menerabas ke hatiku itu.
hatiku yang selembut Batu itu.

"ayolah," katanya sembari menjangkau telapak tangan kiriku
dengan telapak tangan kanannya. "kita remukkan batubatu Itu."
dan kupeluk ia.
sampai remuk. bahkan hingga siasia.

sepenuhpenuh cinta yang Bukan
.....

13.41.
23.12.2013.
semarang
Timur Sinar Suprabana
Timur Sinar Suprabana

Tidak ada komentar: