DUSTA
Dusta
tak bisa kausucikan dengan doa
tak bisa kauseka dengan derma
Dusta
lebih busuk dibanding kutu busuk
lebih memalukan tinimbang kemaluan
Dusta
tak bisa kaubungkus dengan pakaian
tak hapus oleh selaksa dalih dan alasan
Keliru
bila kau merasa mampu
menyembunyikan dustamu
dengan timbunan dusta-dusta baru
Dusta
berkawan dusta
kawin-mawin dengan dusta
beranak-pinak dusta
bercucu-cicit dusta
makan-minum hasil berdusta
Dusta
membuatmu alpa pada dosa
kaujadikan agama dan kuasa
sebagai pengesah dusta
Dusta
perjuanganmu
dusta
pergaulanmu
dusta
ibadahmu
Kaukemudikan dusta
melaju di jalan dusta
tujuanmu dusta
Kau tumbuh sebagai pohon dusta
yang menghunjam ke bumi akar dusta
yang menjulang ke langit pucuk dusta
bercecabang dusta
rimbun dedaun dusta
berbunga dusta
berbuah dusta
Berjatuhan buah dusta
menjelma semaian benih dusta
bergetah darah dusta
menebar aroma dusta
Air tercemar dusta
udara bertuba dusta
semesta hidupmu sia-sia
semata nista
Kaubutakan mataku dengan dusta
kaubungkam mulutku dengan dusta
kautulikan telingaku dengan dusta
kautelikung tanganku dengan dusta
kauserimpung kakiku degan dusta
kautindas tubuhku dengan dusta
Aku tak mungkin menolongmu ketika
kau karam dalam samudera dusta
Kelak setelah kau tiada
khalayak tak akan lupa
kau: Pendusta
1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar